Kamis, 07 Desember 2017

Laboratory safety

LABORATORY SAFETY

Tujuan keselamatan kerja di labolatorium  adalah Melindungi laboran/analis atau tenaga kerja lainnya atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas ,Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja (laboratorium). Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien Metoda Pencegahan Kecelakaan yaitu  Peraturan perundangan,Standarisasi,Pengawasan, Penelitian bersifat teknik yang meliputi sifat dan ciri bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, Riset medis,Penelitian psikologis,Penelitian syarat statistik,Pendidikan yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum teknik, Latihan-latihan,Penggairahan,Asuransi,Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
            Pencegahan dan penanggulangan Keadaan Darurat di Laboratorium yaitu  Menggunakan Akal Sehat,Kacamata Pengaman,Bahan Kimia di Mata,Asam dan Basa,Luka karena Bahan Kimia,Luka Bakar,Tergores atau Teriris,Menghirup Bahan Beracun,Menghindari Kebakaran,Memadamkan Api, Memadamkan Api yang Membakar Pakaian,Menangani Pelarut
Berikut 15 alat keselamatan kerja di laboratorium yaitu1. Jas laboratorium berperan membuat perlindungan tubuh dari percikan bahan kimia beresiko. Macamnya ada dua yakni jas lab sekali gunakan dan jas lab berulang-kali gunakan. Jas lab sekali gunakan biasanya dipakai di laboratorium bilogi dan hewan, sesaat jas lab berulang-kali gunakan dipakai di laboratorium kimia.;2.Kaca mata keselamatan Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang bekerja di laboratorium. Oleh karenanya, mereka harus memakai kaca mata khusus yang tahan pada potensi bahaya kimia dan panas. Kaca mata itu terdiri jadi 2 type, yakni clear safety glasses dan clear safety goggles. Clear safety glasses adalah kaca mata keselamatan umum yang dipakai membuat perlindungan mata dari percikan larutan kimia atau debu. Disamping itu, clear safety goggles dipakai membuat perlindungan mata dari percikan bahan kimia atau reaksi kimia beresiko. ;3.Sepatu  atau sepatu sandal dilarang dipakai ketika Kamu bekerja di laboratorium. Kenapa? Karena keduanya tidak dapat membuat perlindungan kaki Kamu ketika larutan atau bahan kimia yang tumpah. Sepatu umum biasanya telah cukup untuk dipakai sebagai pelindung. Tetapi, di laboratorium perusahaan besar, sepatu yang dipakai yaitu sepatu keselamatan atau sepatu safety lokal yang tahan api dan desakan tertentu. Diluar itu, terkadang disiapkan juga plastik alas sepatu untuk melindungi kebersihan laboratorium bila sepatu itu dipakai untuk keluar dari laboratorium. ;4. Pelindung muka Seperti namanya, pelindung muka (face shield) dipakai membuat perlindungan muka Kamu dari panas, api, dan percikan material panas. Alat ini umum dipakai saat mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel tanah di alat peleburan taraf lab, dan mengambil perlengkapan yang dipanaskan dengan autoclave. ;5. Masker gas Bahan kimia atau reaksi kimia yang dibuat dapat keluarkan gas beresiko. Oleh karenanya, masker gas sangat pas dipakai oleh Kamu hingga gas beresiko itu tidak terhirup. Diliat dari macamnya, masker gas dapat berbentuk masker gas umum yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang diperlengkapi material penghisap gas. ;  6. Kaos tangan (glove) membuat perlindungan tangan Kamu dari ceceran larutan kimia yang dapat bikin kulit Kamu gatal atau melepuh. Beberapa macam kaos tangan yang dipakai di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan neoprena. ;7.Pelindung telinga yaitu pelindung telinga (hear protector). Alat ini umum dipakai membuat perlindungan teringa dari bising yang di keluarkan perlatatan tertentu, misalnya autoclave, penghalus sample tanah (crusher), sonikator, dan pencuci alat-alat gelas yang memakai ultrasonik. ;8. Pembasuh mata (eye wash) berperan membersihkan mata yang terserang cairan kimia. Cara kerjanya, bersihkan mata Kamu dengan air yang mengalir dari alat itu untuk beberapa saat. Saat membersihkan, pastikan tangan Kamu bersih hingga tidak mengganggu mata Kamu. ;9.Fire bblanket  Cairan kimia yang tumpah mungkin membuahkan api. Untuk memadamkannya, Kamu dapat memakai selimut api (fire blanket). Pastikan Kamu memakai kaos tangan saat memakai atau bersihkan alat itu. ;10. Safety shower untuk bersihkan tubuh Kamu dari larutan kimia hingga tubuh Kamu terlepas dari cedera kronis.;11. Spill neutralizers dipakai untuk menetralisir cairan kimia tumpah itu. Peralatan keselematan laboratorium ini diperlengkapi material asam dan basa. Sebagai contoh, apabila cairan yang tumpah itu asam, pakai material basa untuk menetralisirnya. ;12. First aid kits bermanfaat apabila terjadi kecelakaan enteng, misalnya tangan tergores oleh suatu benda tajam. Kotak ini biasanya diisi obat luka, gunting, perban, dan alkohol. ;13. Alat pemadam api (fire extinguishers) bermanfaat untuk memadamkan api enteng yang terjadi karena kecelakaan kerja atau sumber lain. Sebagai contoh, Kamu tengah memakai tanur dan mendadak tanur itu keluarkan api, cepatlah pakai pemadam api untuk memadamkannya. Dengan hal tersebut, api tidak merembet ke mana-mana. Setelah api padam, selekasnya hubungi bagian keamanan atau bagian pemadam kebakaran di perusahaan Kamu untuk menginvestigasi selanjutnya. ;14. Pintu keluar darurat untuk menghadapi kondisi darurat, misalnya gempa bumi dan kebakaran. Pintu ini khusus untuk dipakai untuk kondisi darurat saja dan tidak bisa dipakai untuk kepentingan umum. Oleh karenanya, pintu itu biasanya di desain tidak untuk dapat di buka dari luar laboratorium. ;15. Ruang asam  (fume hood) dipakai untuk mengambil larutan kimia yang memiliki gas beresiko (aseton, asam sulfat, asam klorida, dsb) atau mereaksikan larutan-larutan itu. Ruang asam ini diperlengkapi dengan penghisap hingga gas beresiko yang di keluarkan larutan kimia akan dihisap dan dinetralkan sebelumnya dibuang ke lingkungan.
Dengan tahu perlengkapan keselamatan kerja di labortorium kimia, Kamu dapat memimalisir kecelakaan kerja atau potensi bahaya yang ada pada lab itu. Sudah pasti, perlengkapan itu harus dipakai dengan baik dan benar. Oleh karenanya, mintalah pada penanggung jawab laboratorium agar Kamu dilatih memakai perlengkapan pelindung diri dan perlengkapan keselamatan laboratorium. Diluar itu, minta juga staf keselamatan kerja untuk mengaudit perlengkapan dan keselamatan kerja di lab itu dengan cara reguler hingga segi bahaya dapat diidentifikasi sedini mungkin.

            Contoh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium Kimia

Di Amerika Serikat, OSHA telah memberikan standard 29 CFR 1910.1450 untuk menghadapi pajanan kimia berbahaya di laboratorium. Tujuan dari standard laboratorium ini adalah untuk memastikan pekerja dalam laboratorium non produksi diinformasikan tentang bahaya kimia pada tempat kerjanya dan dilindungi dari pajanan kimia yang melebihi nilai ambang batas paparan. Standard laboratorium mencapai perlindungan yang diinginkan dengan chemical hygiene plan (CHP). Standard laboratorium kimia terdiri dari 5 elemen utama:
·         Identifikasi bahaya: Setiap laboratorium harus mengidentifikasi zat kimia yang dipakai oleh pekerjanya. Semua tempat zat kimia harus diberikan label yang sesuai dan Material Safety Data Sheet(MSDS) yang sesuai. Penggunaan logo globally harmonized system (GHS) juga akan memberikan kontribusi terhadap pemahaman pekerja tentang bahaya zat kimia dengan lebih mudah.
·         Chemical Hygiene Plan (CHP)/ Rencana Higiene Kimia: Tujuan dari CHP ini adalah untuk memberikan panduan yang tepat dan prosedur untuk penggunaan zat kimia dalam laboratorium. Standard laboratorium meminta CHP untuk memasukkan prosedur, peralatan, APD, dan praktik pekerjaan yang mampu untuk melindungi pekerja dari bahaya kesehatan yang muncul dari pemakaian zat kimia dalam laboratorium.
·         Informasi dan pelatihan: Pekerja laboratorium harus diberikan informasi dan pelatihan yang berkaitan dengan bahaya kimia di laboratorium. Pelatihan harus diberikan pada saat pekerja baru masuk ke laboratorium dan saat adanya zat kimia baru yang berbahaya. Selain itu, pelatihan-pelatiha itu juga harus diulang secara periodik untuk menjamin bahwa pekerja selalu mengingat prinsip-prinsip keselamatan di laboratorium.
·         Pengukuran pajanan: OSHA telah membuat permissible exposure limits (PELs), seperti telah tercantum di 29 CFR 1910, subpart Z, untuk ratusan zat kimia. PEL adalah adalah nilai konsentrasi spesifik zat kimia di udara yang dipercaya tidak akan menimbulkan dampak buruk pada pekerja. Perusahaan harus menjamin bahwa pekerja-pekerja mendapatkan pajanan dibawah angka yang sudah ditentukan OSHA. Perusahaan harus melaksanakan monitoring pajanan melalui sampling udara jika memang ada risiko pekerja terpapar pajanan melebihi batas aman. Monitoring pajanan secara periodik harus dilakukan sesuai dengan standard dengan pemberitahuan hasilnya kepada pekerja.
·         Konsultasi Medis: Perusahaan harus menyediakan pengukuran kesehatan bagi pekerja terkait dengan efek yang ditimbulkan oleh pajanan kimia. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara periodik atau insidental misalnya terdapat zat kimia baru ataupun ada kasus kebocoran zat kimia

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium Biologi

Pekerja di laboratorium biologi terpapar oleh beragam bahaya biologi seperti darah dan cairan tubuh, specimen kultur, jaringan tubuh, binatang percobaan dan bahaya biologi dari laboran lain. Beberapa bahaya biologi yang diidentifikasi oleh OSHA adalah anthraks, flu burung, botulisme (keracunan dari bakteri), penyakit menular dari makanan, hantavirus (virus dari kotoran kering,urin, ludah dari tikus), penyakit legionella, jamur, plague, ricin, SARS, cacar, tularemia (demam kelinci), viral hemorrhagic fevers (VHFs), dan flu pandemik.
Beberapa prinsip untuk keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium biologi antara lain:
·         Material Safety Data Sheets (MSDS)/ Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) untuk agen infeksius: Meskipun MSDS untuk produk kimia telah tersedia di Amerika Serikat dan negara lain, namun hanya Kanada yang mengembangkan MSDS untuk agen infeksius. MSDS untuk agen infeksius termasuk dosis, viabilitas, informasi medis, bahaya di laboratorium, pencegahan yang direkomendasi, prosedur tumpahan dan pemakaian. Pemerintah Kanada menyebutnya sebagai pathogen safety data sheet (PSDS) yang tersedia di https://www.canada.ca/en/public-health/services/laboratory-biosafety-biosecurity/pathogen-safety-data-sheets-risk-assessment.html
·         Patogen menular dari darah: Di Amerika, OSHA memperkirakan terdapat 5.6 juta pekerja di industri pelayanan kesehatan dan pekerjaan terkait memiliki risiko penularan pathogen dari darah seperti HIV, hepatitis B, Hepatitis C dan yang lain. OSHA memberikan panduan untuk mengendalikan pathogen menular dari darah dalam panduan 29 CFR 1910.1030.
·         Binatang Percobaan: Semua prosedur terkait dengan binatang percobaan harus dilakukan oleh personel yang telah ditraining secara sesuai. Dengan menggunakan praktek dan APD yang sesuai, yaitu 29 CFR 1910.132(a), pekerja dapat mengurangi kemungkinan mereka akan tergigit, tergores atau terpapar oleh badan binatang, cairan binatang dan jaringan binatang.

            DAFTAR PUSTAKA
Center for Chemical Process Safety, 2016. Process Safety Beacon – October 2016 – English. [Online]
Available at: https://www.aiche.org/ccps/resources/process-safety-beacon/201610/english
[Accessed 14 November 2017].
Department of Labor USA, 2011. Laboratory Safety Guidance. [Online]
Available at: https://www.osha.gov/Publications/laboratory/OSHA3404laboratory-safety-guidance.pdf
[Accessed 15 Nov 2017].

Mannan, S., 2014. Lees’ Process Safety Essentials. 1st ed. Oxford: Elsevier Inc.

0 komentar:

Posting Komentar